Minggu, 14 September 2008
Pria Bermata Kupu-kupu
pagi buta kamu sudah menoreh luka pada mata saya
kamu gores retina dan pupil untuk mengeluarkan kupu-kupu dari sarangnya
diterik siang kamu mulai memamah bibir saya
bukan dengan cinta, tapi dengan cuka serta retorika
pekat malam tak menghalangi lakumu mencongkel hati saya
bukan untuk dikoleksi, melainkan dibuang untuk makan anjing
sekarag hanya televisi di kepala saya yang masih nyala
semoga kamu tidak mencabut kabelnya
-andai kamu tak serumit rumus aritmatika-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar