Minggu, 09 November 2008

Jatuh Cinta

Akhir pekan ini saya memilih untuk menghabiskan waktu sendirian. Satu hal yang jarang saya lakukan ketika masih bersama dia. Ternyata menyenangkan juga menemukan tempat makan yang ingin dikunjungi tanpa harus berkompromi dengan selera orang lain atau berlama-lama di toko buku tanpa harus mendengar deheman kesal.

Bebas dan sepi datang serentak dalam hidup saya. Bebas karena saya tidak perlu merasa bebas karena berhari-hari tidak mengabari seseorang tentang keberadaan saya atau bebas saya tidak perlu melakukan adu argumen seperti pakar ekonomi di televisi. Menghabiskan energi hanya untuk berdebat tentang hal-hal kecil. Intinya hidup saya sekarang lebih nyaman, aman, tentram.

Bersamaan dengan itu, rasa sepi diam-diam merasuk dalam relung hati saya. Handphone saya jadi jarang berdering -bukankah biasanya juga demikian hehehe- tapi tak apalah yg penting rasa cemas itu tak lagi mengganjal.

"Kalau gue balik lagi ma .... gimana Niks" Tanya saya kepada seorang teman.
"Mang die ngajak lo balik?" teman saya balik nanya.
"Kan gue bilang kalau"
"Ya, gue cuma mo bilang ati-ati aja"
"Ati-ati maksudnya? mang dia lampu lalu lintas" jawab saya sekenanya.
"Maksud gue, ati-ati Mas ...."
siaaaalll umpat saya.
"Mang apa sih yang ngebuat lo suka ma dia Ty" tanya kawan itu lagi.
Saya diam, sama seperti ketika teman lain bertanya mengapa saya masih bertahan dengan mantan padahal dia puluhan kali membuat saya bersimbah air mata.

Mengutip lagu Agnes Monica, cinta itu kadang-kadang tak logika. Bahkan saya juga tidak bisa menterjemahkan kenapa saya mencintai dia atau hal apa dalam diri dia yang membuat saya termehek-mehek kaya reality show di salah satu stasiun tivi swasta.

Bodoh mungkin, tapi saya punya bukti kalau bukan hanya saya manusia bodoh di muka bumi ini.

Teman saya, rela bolak-balik Bogor-Jakarta mengantarkan sang pujaan hati. Karena hanya itu waktu yang mereka punya, maklum sang kekasih sudah berstatus ibu dua anak.

Saya pernah marah dan menganggap dia stupid little person. Apa sih hebatnya perempuan itu? Padahal masih banyak perempuan lain yang jauh-jauh lebih baik dari kekasihnya dan secara terang-terangan mencintai dia. Teman itu hanya tersenyum, mungkin dia juga kehilangan kata sama seperti saya.

Contoh lain dari kebodohan cinta dilakukan oleh sahabat saya, puluhan kali dikhianati, ratusan kali dibohongi, ribuan kali disakiti tapi tetap menerima lakilaki itu layaknya malaikat suci. Cinta telah membuat mata seseorang jadi buta, masokis dan menghapus semua logika.

Penyair Tan Lioe Ie pernah mengatakan pada saya kalau ikan di dalam aquarium tak pernah sadar kalau air tempat ia berenang keruh. Sementara orang yang di luar bisa melihatnya dengan nyata. Hal serupa terjadi pada orang yang sedang jatuh cinta. Ngomong-ngomong soal jatuh cinta sudah lama saya nggak jatuh cinta.